Kamis, 17 November 2016

REGULATOR PADA MOBIL

            Regulator Pada Mobil

Regulator berfungsi untuk mengontrol tegangan yang dihasilkan pembangkit listrik, mengontrol arus yang kelua, dan mencegah arus balik dari baterai. Ketiga fungsi tersebut dilaksanakan oleh tiga buah relai yang ada pada regulatornya, yaitu voltage regulator , pembatas arus, dan cut out relay.
Hasil gambar untuk gambar regulator mobil
  1. Voltage regulator. Hasil gambar untuk gambar regulator mobil regulator berfungsi untuk mengontrol listrik yang dihasilkan agar selalu tetap. Prinsip kerjanya adalah pada saat tegangan listrik mulai naik dan arus listrik tersebut secara otomatis dialirkan melalui sebuah tahanan yang dihubungkan seri dengan kumparan medan ( field coil ) sehingga arus yang masuk ke kmuparan medan dibatasi. Akibatnya tegangan listrik yang dibangkitkan menjadi turun. Jika tegangan listrik turun maka secara otomatis arus listrik mengalir melalui tanpa tahanan yang dihubungkan seri tersebut. Akibatnya tegangan listrik naik kembali. Naiknya tegangan listrik tersebut dapat diatur dengan menyetel keteganan pegas dan celah udara pada voltage regulator tersebut. Pegas yang terlalu kuat mengakibatkan tegangan listrik melebihi ketentuan sedangkan pegas yang terlalu lemah berakibat tegangan listrik yang dialirkan ke kumparan medan lebih rendah dari seharusnya. Celah udara yang terlalu besar akan memperlambat pembukaan kontak pemutusnya sehingga tegangan listriknya menjadi lebih besar dan sebaliknya.
  2. Pembatas arus. Tujuan pemasangan pembatas arus adalah untuk membatasi arus listrik yang berlebihan dari dinamo. Prinsip kerjanya: jika arus yang mengalir berlebihan maka secara otomatis arus tersebut akan dialirkan melalui sebuah tahanan kemudian baru menuju kumparan medan. Dengan demikian arus yang dibangkitkan dinamo menjadi kurang. Jika arus listrik yang dibangkitkan terlalu kecil maka secara otomatis karena gaya pegas mak arus listrik yang dialirkan ke kumparan medan tanpa melewati tahanan sehingga besar arus listrik akan bertambah. Penyetelan pada pembatas arus adalah menyetel tegangan pegas dengan cara menggantinya dengan pegas yang sesuai. Tegangan pegas yang terlalu besar mengakibatkan arus yang mengalir menjadi bertambah besar. Tegangan pegas yang lemah mengakibatkan arus yang mengalir ke kumparan medan menjadi terlalu kecil. Demikian pula dengan celah pada kontak pemutusnya. Celah yang terlalu besar mengakibatkan arus yang mengalir menjadi kecil sedangkan celah yang terlalu kecil mengakibatkan arus yang mengalir menjadi terlalu besar. 
  3. Cut out relay, Tegangan listrik yang dibangkitkan oleh dinamo dipengaruhi oleh putaran dinamo tersebut. Pada putaran rendah tegangan listrik yang dibangkitkan turun. Pada suatu putaran tertentu tegangan listrik yang dibangkitkan dinamo lebih rendah dari tegangan listrik baterai, jika keadaan ini dibiarkan maka akan terjadi arus balik, yaitu arus yang mengalir dari baterai ke dinamo. Untuk mengatasi hal ini maka dipasang cut out relay yang berfungsi untuk mencegah arus balik tersebut. Prinsip kerja cut out relay hampir sama dengan voltage regulator dan pembatas arus, yaitu dengan memanfaatkan gaya magnet dari inti besi. Pada saat dinamo belum berputar maka hubungan ke baterai masih terputus karena gaya magnet yang ada pada inti besi belum cukup kuat untuk melawan gaya pegas yang menahan kontak pemutus. Hubungan pengisian ke baterai baru akan tersambung pada saat gaya kemagnetan tersebut mampu melawan gaya tarik pegas. Hal ini terjadi jika tegangan listrik yang dibangkitkan dinamo lebih besar dari tegangan listrik baterai. Hal - hal yang perlu diperhatikan dan disetel pada cut out relay antara lain adalah celah kontak pemutus dan ketegangan pegas penahannya. Celah kontak pemutus yang terlalu besar akan memperlambat saat penutupannya sehingga tegangan pengisian dinamo menjadi jauh lebih besar dari tegangan baterai. Demikian pula dengan tegangan pegas penahannya. Tegangan pegas penahan yang terlalu besar mengakibatkan tegangan pengisian baterai menjadi jauh lebih besar dari tegangan pengisian. Seharusnya tegangan ini sesuai dengan ketentuan. Sebaliknya jika pegas penahannya terlalu lemah maka besar kemungkinan untuk terjadinya arus balik atau cut out relay tidak berfungsi. Ada pengatur tegangan dengan satu titik kontak pemutus dan ada yang dengan dua titik kontak pemutus. Regulator dengan satu titik kontak pemutus jarang digunakan karena mempunyai kelemahan, yaitu timbul bunga api yang cukup besar pada titik kontak pemutus ketika sedang membuka. Akibatnya umur kontak pemutus regulator menjadi lebih pendek. Untuk itu sekarang banyak digunakan regulator dengan dua titik kontak pemutus. Satu titik kontak pemutus untuk putaran rendah dan satunya lagi untuk putaran tinggi. Pada saat regulator bekerja maka kontak pemutus akan bergerak dari titik kontak putaran rendah ke titik kontak putaran tinggi. Apabila titi kontak bergerak dari sisi titik kontak putaran tinggi  ke sisi titik kontak putaran rendah akan terjadi penurunan tegangan. Untuk sistem 12 volt, penurunan tegangan terjadi sekitar 0,5 sampai 1 volt. Penyetel regulator tidak boleh dilakukan pada saat terjadi penuruan tegangan tersebut. Hal ini juga tidak boleh dilakukan pada saat tegangan alternator tidak stabil akibat perubahan tahanan pada kumparan karena pengaruh suhu.
Hasil gambar untuk gambar regulator mobil
Kumparan magnet pengatur tegangan terbuat dari kawat tembaga di mana tahanannya akan berubah jika suhunya naik sehingga gaya tarik magnet pada inti besi berkurang. Akibatnya tegangan yang dikeluarkan alternator menjadi lebih tinggi. Untuk mengatasi hal ini maka regulator menggunakan tahanan dan bimetal. Tapi untuk menstabilisasikan tegangan dari keadaan tersebut diperlukan waktu beberapa menit. Pada saat itulah penyetelan tidak boleh dilakukan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar